Sikap Persatuan dan Kesatuan di Kampung Permai
Masyarakat Kampung Permai berasal dari berbagai macam suku. Misalnya, Pak Susilo dari suku Jawa, Pak Rinto dari suku Batak, Pak Made dari suku Bali, Pak Dadang dari suku Sunda, dan Pak Anton dari suku Bugis. Karena berasal dari suku yang berbeda-beda, otomatis kebudayaan mereka juga berbeda. Kebudayaan yang dimaksud adalah bahasa daerah, alat musik tradisional, pakaian adat, tarian daerah, dan makanan khas.
Meskipun memiliki perbedaan kebudayaan, Pak Susilo, Pak Rinto, Pak Made, Pak Dadang, dan Pak Anton hidup berdampingan dengan rukun. Mereka berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia digunakan karena bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan yang menyatukan perbedaan bahasa. Mereka sadar bahwa hidup dalam keberagaman membutuhkan sikap persatuan dan kesatuan. Sikap ini dibutuhkan ketika menghadapi suatu permasalahan di kampung.
Hari ini, bapak-bapak di Kampung Permai berbincang tentang musim hujan yang segera datang. Mereka membahas permasalahan Kampung Permai, yaitu banjir karena kampung ini terletak di pinggir aliran sungai. Selain itu, banyaknya sampah yang berserakan menyumbat selokan sehingga memperparah banjir. Akhirnya, mereka sepakat untuk mengadakan kerja bakti untuk membangun tanggul dan membersihkan kampung. Mereka sepakat untuk melakukan kerja bakti di hari Minggu.
Pada hari Minggu pagi, masyarakat Kampung Permai sudah berkumpul. Mereka bersemangat melakukan kerja bakti. Pak Susilo, Pak Anton, Pak Dadang, dan warga lainnya bekerja sama membangun tanggul. Pak Made, Pak Rinto, dan beberapa warga lain bertugas membersihkan selokan dari sampah. Sementara itu, warga lainnya tampak membuat beberapa tempat sampah untuk dipasang di sudut-sudut kampung. Selain bapak-bapak, ibu-ibu kampung pun turut andil dalam kegiatan kerja bakti. Mereka membuat makanan dan minuman untuk dihidangkan setelah kerja bakti.
Semua warga Kampung Permai bekerja sama dengan rukun. Setelah kerja bakti selesai, para warga membersihkan diri kemudian berkumpul di pos ronda. Mereka menikmati makan siang yang disajikan ibu-ibu. Semua puas dengan kerja sama yang dilakukan hari ini. Selain membuat lingkungan menjadi bersih dan bebas banjir, kegiatan kerja bakti dapat mempererat persatuan dan kesatuan warga Kampung Permai.
Komentar
Posting Komentar