Sifat Perambatan Bunyi

Bunyi yang kita dengar merambat melalui media perantara, seperti udara. Bunyi dapat didengar apabila gelombang bunyi, yaitu getaran halus di udara sampai di gendang telinga kita. Selain melalui udara, bunyi juga dapat merambat melalui benda padat maupun cair. Perambatan bunyi melalui berbagai jenis benda memiliki kecepatan yang berbeda-beda. Perambatan bunyi melalui benda padat cepat terdengar dari pada melalui benda cair atau gas (udara). Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan berikut!

1. Perambatan Bunyi Melalui Benda Padat

Suatu getaran dapat merambat melalui benda padat, misalnya pada benang. Saat seseorang bicara melalui telepon kaleng yang dihubungkan oleh benang, getaran yang dihasilkan memantul di dalam kaleng. Akibatnya, getaran yang dihasilkan lebih kuat sehingga dapat menggetarkan benang. Getaran ini diteruskan hingga sampai ke lawan bicaranya.

2. Perambatan Bunyi Melalui Benda Cair

Perambatan bunyi melalui benda cair dapat terlihat ketika seseorang menjatuhkan batu ke air. Saat batu dijatuhkan ke air, akan muncul gelombang-gelombang. Batu yang jatuh ke air juga menghasilkan bunyi yang bisa didengar.

3. Perambatan Bunyi Melalui Benda Gas

Bunyi dapat merambat melalui benda gas berupa udara. Saat suatu benda bergetar, udara di sekitar akan ikut bergetar. Dengan hal ini dapat disimpulkan bahwa benda gas (udara) memiliki peran dalam perambatan bunyi.

Bunyi tidak dapat merambat di luar angkasa. Hal ini dikarenakan di luar angkasa merupakan ruangan hampa udara. Di luar angkasa tidak ada udara sehingga tidak ada media atau perantara untuk merambatkan bunyi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa jika tidak ada media atau perantara, bunyi tidak dapat kita dengar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penerimaan Peserta Didik Baru SDN 1 Glinggangan